Rabu, 18 April 2012

Mengenal Burung Migran di Pulau Timor

Salam Sahabat Bioku..
Prilaku migrasi pada burung merupakan hal alamiah yang terjadi, khususnya untuk jenis-jenis burung non penetap. Beberapa jenis burung akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan suatu pola tertentu. Noske dan Saleh (2000) dalam Monk et al. (2000) menyebutkan bahwa di Pulau Timor beberapa jenis burung darat merupakan burung migran. Jenis yang berbiak di wilayah Paleartik (Belahan Bumi Utara) tercatat sebagai jenis tidak berbiak, atau pengunjung di Timor selama musim hujan termasuk lima jenis burung pemangsa, satu jenis wiwik< tiga jenis layang-layang pemakan serangga dan satu jenis cikrak. Jenis migran dari Australia antara lain satu jenis burung pemangsa, dan lima wiwik. Dua datang pada musim kering, dua datang pada musm hujan dan satu lagi merupakan pengunjung tidak tetap. Beberapa jenis lainnya merupakan burung khas Australia seperti kirik-kirik, raja-udang, layang-layang, dan branjangan-lumpur Australia berbiak di Timor, tetapi populasi dari jenis ini bertambah selama musim kering dengan kedatangan burung-burung subpantai dari Australia barat laut. Hal ini terbukti dengan peningkatan dramatis pada populasi lokal sebelum dan sesudah musim kering di Darwin-Australia (R. Noske obs.pri. ). 

Burung-burung migran (bukan dari jenis merandai) di Timor dari (a) belahan bumi Utara/Paleartik, (b) Asia Tenggara, (c) Australia
(Sumber : Tabel 5.6; Hal.357; Buku Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku; Monk, et.al.)

(a) Dari wilayah Paleartik
  • Sikep-madu asia (Pernis ptilorhychus) +
  • Elang-alap nipon (Accipiter gularis) +
  • Elang-alap cina (Accipiter soloensis) +
  • Elang kelabu (Butastur indicus) +
  • Elang-alap walet (Falco subbuteo) +
  • Kangkok ranting (Cuculus saturatus) +
  • Layang-layang api (Hirudo rustica) +
  • Cikrak kutub (Phylloscopus borealis) +
(b) Dari Asia Tenggara
  • Kirik-kirik laut (Merops phillippinus) +
(c) Dari Australia
  • Elang-rawa tutul (Circus assimilis) *
  • Kangkok pucat (Cuculus pallidus) *
  • Kedasi emas (Chrysococcyx lucidus) *
  • Kedasi australia (Chrysococcyx basalis) **
  • Tuwur australia (Eudynamis cyanocephala) +
  • Karakalo australia (Scythrops novaehollandiae) +
  • Kirik-kirik australia (Merops ornatus) *#
  • Cekakak suci (Halcyon sancta) *#
  • Layang-layang pohon (Cecropis nigricans) *#
  • Kepudang-sungu besar (Coracina novaehollandiae) *
  • Branjangan-lumpur australia (Grallina cyanoleuca) *#   
Cekakak Suci (Todirhamphus sanctus) Lokasi : Pantai Sulamu
+    Musim hujan (Oktober - April)
*    Kebanyakan merupakan pengunjung pada musim kemarau (Mei - September) ke Timor
**  Dalam perjalanan melalui Timor
#    Juga terdapat populasi menetap

Kirik-kirik australia (Merops ornatus)


Catatan tahun 2012, Pada bulan April terdapat perjumpaan dengan kirik-kirik australia di kota Kupang. Berdasarkan perjumpaan langsung terdapat tiga titik perjumpaan, yaitu di hutan sekitar kantor BPK Kupang di Airnona, di Jalan Piet A. Tallo tepatnya jalur hijau jalan, serta di kawasan pemukiman kelurahan Kayu Putih.

Migrasi burung merupakan hal yang menarik, namun biasanya selalu luput dari perhatian kita. Jika sempat dan ada waktu luang, cobalah untuk sejenak mengamatinya, agar kekayaan biodiversitas di Kupang dapat diketahui lebih dalam, Syukur-syukur menjadi sebuah informasi ilmiah yang menambah khasanah IPTEK di Indonesia.







Penelitian burung migran di Timor pernah dilakukan pada bulan Mei - Juli 2002 oleh tim peneliti dari Balai Penelitian Kehutanan Kupang (Kayat, Edy Sutrisno, Slamet Edi Sumanto). Penelitian dilakukan di 3 lokasi, yaitu : Taman Wisata Alam (TWA) Menipo, Kawasan Pantai Pariti TWL Teluk Kupang dan SM Danau Tuadale, Kabupaten Kupang. Hasil penelitian tersebut sebagai berikut :


Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah Jumlah burung migran yang ditemukan pada lokasì penelìtìan adalah di Kawasan Taman Wisata Alam Pulau Menipo sebanyak 13 jenis, di Kawasan Pantaì  Pariti TWL Teluk Kupang sebanyak 19 jenis dan Kawasan Pantaì Suaka Margasatwa  Danau Tuada1e sebanyak 11 jenis.
Sumber : Buletin Penelitian Hutan 642 : 55 - 62, 2003

Lalu bagaimanakah dengan kondisi saat ini apakah masih sama dengan kondisi 10 tahun yang lalu ????
(nantikan postingan selanjutnya)

Daftar Pustaka
Monk, K.A., de Fretes, Y. dan Reksodiharjo-Liley, G. 1997. The Ecology of Nusa Tenggara and Maluku. Periplus Edition, Singapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar