Kura-kura
leher ular Rote (Chelodina mccordi Rhodin,
1994) dideskripsikan tahun 1994 oleh Anders G.J. Rhodin sebagai spesies endemik
Pulau Rote Indonesia. Dikatakan demikian
karena satwa ini hanya ditemukan di Pulau Rote, dan tidak ditemukan di belahan
bumi yang lainnya. Pulau Rote terletak
kira-kira 20 km barat daya ujung Pulau Timor (Shepherd dan Bonggi, 2005).
Kura-kura
leher ular Rote adalah kura-kura kecil berleher panjang, yang di Indonesia
hanya ditemukan di lahan basah Pulau Rote. Pada tahun 2000, IUCN red book mengkategorikan spesies ini ke
dalam status kritis (critically
endangered) dan dievaluasi berada di ambang kepunahan. Kura-kura ini termasuk filum Chordata, kelas Sauropsida, ordo Testudines,
sub ordo Pleurodira, famili Chelidae, genus Chelodina, spesies Chelodina
mccordi. Spesies ini memiliki bentuk yang unik, berukuran kecil, kepala
menyerupai ular, dan sisi kerapas yang melengkung ke atas. Panjang leher hampir
sepanjang kerapas, sehingga untuk menyembunyikan kepalanya, leher harus dilipat
melingkar kerapas. Dalam konvensi dunia
tentang perdagangan spesies satwa dan tumbuhan liar yang terancam punah,
perdagangan satwa jenis ini sangat dibatasi oleh peraturan, baik
nasional maupun internasional, antara lain hanya dapat dilakukan dari hasil
penangkaran (Shepherd dan Bonggi, 2005).
Pada
tahun 1970an satwa ini banyak sekali ditemukan di Pulau Rote. Namun tahun 1997 sampai 2001 kuota ekspor
ditetapkan untuk spesies ini, dan dalam kurun waktu tersebut 259 ekor C. mccordi secara legal diekspor dari
Indonesia. Namun karena banyak kegiatan
eksploitasi ilegal yang mencapai ratusan bahkan ribuan ekor, maka sejak tahun
2002 kuota bagi C. mccordi dikurangi
hingga mencapai 0 (nol) oleh PHKA, karena disadari bahwa spesies endemik ini
berada di ujung kepunahan.
![]() |
Kura-kura leher ular Rote (Chelodina mccordi Rhodin, 1994) |
.............................................................................................................................(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar